Minggu, 03 Juli 2011

Tugas : 2 Soal & Jawaban tentang Perekonomian Indonesia & Ekonomi Pembangunan

1. Jelaskan Strategi Pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
  • Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan ouptut masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan cara-cara atau “teknologi” produksi itu sendiri.
  • Indonesia menganut strategi pertumbuhan ekonomi dan dalam melaksanakan pembangunan memakai Model Harrod Domar. Menurut kedua ekonomi ini, setiap penambahan stock kapital masyarakat (K) meningkatkan pula kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output (Qp). di sini Qp menunjukkan output yang potensial bisa dihasilkan dengan stock kapital (kapasitas produksi) yang ada.
  • Konsekuensi strategi pertumbuhan adalah bahwa besar kecilnya laju pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada naik turunnya tingkat investasi. Contoh : petro dollar (kelebihan harga minyak) pertumbuhan ekonomi melonjak drastis dari 2,5% (sebelum dimulai Pelita) menjadi 7,0% (selama Pelita I, II dan Pertengahan Pelita III). Tapi mulai pasca Oil Boom maka pertumbuhan ekonom merosot sampai 2,5% (bersamaan resesi dunia tahun 1982) dan baru pulih kembali pada awal Pelita V mencapai 7,1% (1990).
  • Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 dimana terjadi capital flight besar-besaran, pertumbuhan ekonomi merosot dengan cepat, masingmasing 8,5%, 6,8%, 2,5% dan 1,4% (untuk triwulan I, II, III, dan IV tahun 1997). Tahun 1998 pertumbuhan menjadi negatif. 
2. Jelaskan Pembangunan berwawasan Nusantara ?
   Wawasan adalah pandangan hidup suatu bangsa yang dibentuk oleh kondisi lingkungannya. Kondisi lingkungan hidup bangsa Indonesia adalah pulau atau kepulauan yang terletak di antara samudera pasifik dan atlantik, di antara benua Asutralia dan Asia (Nusantara).
   Pembangunan berwawasan nusantara sebenarnya tidak lain adalah pembangunan yang berwawasan ruang. Pembangunan berwawasan ruang (ekonomi regonal) tersirat dalam argumentasi Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab daerah miskin kurang mampu berkembang secepat seperti yang terjadi di daerah yang lebih kaya (Suroso, 1994)  
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah   : Perekonomian Indonesia dan Ekonomi Pembangunan


Dosen              : Hj. I. G. A. Aju Nitya Dharmani, SST, SE, MM
Kelas               : B


Nama Mahasiswa : Candra Nara Setya
NIM                        : 01209027




KATA PENGANTAR



       Puji syukur saya ucapakan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan dengan baik pada penulisan makalah ini sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penulisan makalah ini mungkin sangat jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya.Hal tersebut disebabkan oleh karena kemampuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman – teman.


BAB I

PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang
       Sebagai warga negara Indonesia saya bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh bangsa ini. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai menunjukkan kearah yang lebih baik terutama dalam bidang perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia menjadi salah satu Negara yang tidak terkena dampak pada krisis global tahun 2008. Walaupun demikian, sebenarnya masih banyak hal-hal atau aspek-aspek  yang perlu diubah oleh Negara ini agar perekonomian Indonesia lebih baik lagi ditahun selanjutnya. Meskipun masih banyak kekurangan dari negara Indonesia, saya akan tetap bangga dengan negara Indonesia karena dinegara inilah saya tinggal dan dibesarkan.

1.2. Perumusan Masalah
  1. Perkembangan Perkonomian Indonesia saat ini
  2. Faktor-faktor yang harus diwaspadai Indonesia ditahun 2011
  3. Enam Keajaiban Ekonomi RI ditahun 2010

1.3. Metode Penelitian
Untuk menyusun makalah ini penulis mengambil data dari internet.


BAB II

PEMBAHASAN



       Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Setiap pulau-pulau yang ada Indonesia memiliki keanekaragan hayati serta sumber daya alam yang banyak. Namun, banyak masyarakatnya yang tidak bisa mengolah sumber daya alam tersebut, sehingga Indonesia masih mengandalkan negara lain untuk mendapatkan kebutuhan negara. Akibatnya, perekonomian Indonesia kurang berkembang, karena negara Indonesia lebih sering melakukan impor dari negara lain. Walaupun demikian, Indonesia masih dapat menunjukkan eksistensinya kepada dunia. Indonesia menjadi salah satu Negara di dunia yang tidak terlalu terkena dampak yang besar pada saat krisis ekonomi global tahun 2008. Indonesia pun mulai dipercaya oleh negara-negara barat untuk bisa mengatasi permasalahan ekonomi dunia. Indonesia pernah diundang pada saat pertemuan G-8 serta termasuk sebagai anggota G-20. Itu menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai pengaruh yang cukup besar didunia.

       Selama 5 tahun terakhir Indonesia mulai membenahi diri untuk kearah perekonomian yang lebih baik. Indonesia sudah bangun dari mimpi buruk yang berkepanjangan. Saat ini perekonomian Indonesia sudah semakin baik dari yang sebelumnya. Hal itu tidak lepas dari sosok presiden SBY, selama presiden SBY menjabat sebagai presiden pada tahun 2004, perekonomian Indonesia mulai berubah. Kebijakan-kebijakan yang dibuat beliau telah merubah perekomian Indonesia yang lebih baik. Namun, untuk merubah itu semua Presiden tidak dapat bekerja sendiri, karena banyak sosok-sosok yang telah membantu Presiden agar perekonomian negara ini semakin baik.

       Pada saat presiden SBY menjabat sebagai presiden, beliau telah membuat kebijakan yang kontroversi yaitu naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak), dari harga Rp.2.500 menjadi Rp.4.500, bahkan sempat diposisi Rp.6.000, karena pada saat itu harga minyak dunia melambung tinggi. Akan tetapi, hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan negara. Dan juga presiden membuat kebijakan pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat miskin, namun kebijakan ini tidak berjalan dengan lancar, karena pembagiannya tidak merata. Presiden juga mulai memberantas korupsi, karena masih banyak para koruptor yang belum diberantas yang telah mengambil hak rakyat serta merugikan negara. Kebijakan tersebut mendapat respon yang positif dimata masyarakat. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal pun menunjukkan kearah yang baik. Kurs rupiah pada saat itu mulai stabil yaitu berkisar antara Rp.8.900 – Rp.9.250. Tingkat inflasi pun mulai menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Serta pendapatan perkapita Indonesia mulai menanjak naik, itu membuktikan bahwa pemerintah sedikit demi sedikit telah berhasil mencapai tujuannya.

       Ditahun 2011 ini, banyak ahli yang mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi negara kaya seperti Amerika dan negara-negara eropa, karena Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, yaitu Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar didunia, seharusnya pemerintah dapat memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang produktif sehingga dapat mempercepat pembangunan negara. Sebagaimana Negara-negara maju didunia yang dapat memanfaatkan SDMnya sehingga mempercepat pembangunan negaranya. Hal itu juga harus didukung dengan pendidikan yang layak bagi masyarakat agar dapat bersaing dengan negara lain. Karena dinegara lain pendidikan sangat penting sekali untuk menunjang kehidupan yang lebih baik lagi. Selain itu, pemerintah juga harus lebih memperhatikan sektor riil, karena sektor riil begitu menjanjikan untuk kemajuan negara. Negara ini bisa menjadi Negara kaya apabila para pemerintah sebelumnya benar-benar mempunyai kebijakan yang tepat untuk negara serta tidak mementingkan kepentingan sendiri dan golongan melainkan kepentingan masyarakat diseluruh Indonesia.
       Pada saat ini Indonesia sudah mengalami perubahan yang cukup baik contohnya seperti cadangan devisa yang begitu besar , ekspor negara yang cukup tinggi, kurs rupiah yang stabil, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu sekitar 6 % dan juga kenaikan investasi dalam negeri. Akan tetapi, apa yang telah diraih oleh pemerintah saat ini harus dijadikan sebagai acuan untuk ditahun kedepannya, agar pemerintah dapat lebih mensejahterakan rakyatnya.

Faktor-Faktor Yang Harus Diwaspadai

       Ada tiga faktor yang harus diwaspadai pada perekonomian nasional di tahun 2011. Pertama adalah ancaman krisis likuiditas. Ketika pasar modal mengalami stagnansi pada suatu titik tertentu, para pelaku pasar cenderung akan melakukan aksi ambil untung yang menyebabkan arus dana keluar menjadi besar. Sementara undang-undang jaring pengaman sektor keuangan yang salah satu tujuannya untuk mengantisipasi permasalahan ini belum disetujui DPR. Undang-Undang tersebut, antara lain dapat menjadi landasan peraturan yang sah manakala terjadi situasi dimana aliran dana keluar begitu besar.  Misalnya karena clearing nasabah di sebuah bank sehingga Pemerintah perlu menyiapkan dana talangan. Contoh lain yang juga harus diantisipasi adalah jika terjadi kondisi dimana Pemerintah tidak memiliki alokasi dana yang cukup sementara harus melaukan buyback terkait Surat Utang Negara (SUN) yang telah dijual kepada masyarakat.

       Untuk menangani ancaman masalah likuiditas di atas, undang-undang jaring pengaman sektor keuangan perlu segera disetujui DPR. Jika sudah disetujui, perlu kerja sama yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan undang-undang tersebut. Di samping itu, kontrol devisa juga mutlak dilakukan Pemerintah. Kurangnya kontrol terhadap dana yang keluar dan masuk mengakibatkan kalangan dunia usaha menjadi kurang tertarik karena tidak adanya range dalam menentukan nilai tukar rupiah.
       Faktor kedua yang harus diantisipasi adalah kurang optimalnya pertumbuhan di sektor riil. Hal ini bisa terjadi apabila Pemerintah hanya memanfaatkan momentum masuknya capital inflow yang deras hanya untuk sektor pasar modal. Dari situ, pertumbuhan di sektor riil bisa kurang optimal karena keuntungan hanya dinikmati kalangan tertu yang “bermain” di lantai bursa.
       Faktor ketiga adalah inflasi. Problema energi dan pangan internasional sedikit banyak berpengaruh pada tingkat inflasi dalam negeri. Negara-negara maju di Amerika dan Eropa saat ini cenderung mengalami musim dingin yang lebih panjang sehingga membutuhkan pasokan energi yang lebih besar. Dengan kondisi demikian, Pemerintah perlu menentukan antisipasi kebijakan yang akan diambil, misalnya apakah subsidi BBM akan dikurangi atau tidak. Sementara itu, terkait masalah pangan, Pemerintah juga dianjurkan untuk melakukan langkah antisipasi. Sebagai negara maju, China sudah menyiapkan stok pangan dalam negeri besar-besaran sejak 2-3 tahun yang lalu.

Enam Keajaiban Ekonomi RI ditahun 2010

       Pertama, per akhir November 2010, IHSG melonjak 39% atau 46% dalam dolar AS dibanding awal tahun. Kenaikan tertinggi sekawasan setelah Thailand. Pada periode yang sama, ABTRINDO sebagai indeks harga surat utang negara naik 21,9%.
       Kedua, arus masuk modal asing meningkat tercermin dari posisi kepemilikan asing di dalam surat utang negara yang mencapai Rp 191,2 triliun per 30 November 2010. Angka ini melonjak dari Rp 108 triliun akhir Desember 2009. Lonjakan ini menurunkan yield SUN 10 tahun pada periode tersebut dari 10,9% menjadi 7,6%.
       Ketiga, meski ikut terseret krisis fiskal Eropa, kurs rupiah terhadap dolar AS sepanjang tahun nampak stabil pada kisaran 9000 atau menguat 4%. Menarik dicermati bahwa penguatan rupiah tidak sebesar mata uang regional lainnya yang membuka peluang ekspor Indonesia tetap kompetitif.
       Keempat, meski sempat melonjak akibat kenaikan harga pangan, laju inflasi tahunan November 2010 mencapai 6,3%. Angka ini lebih rendah ketimbang rata-rata sepuluh tahun terakhir yang berkisar 8,3%.
       Kelima, terkendalinya rupiah dan kelebihan likuiditas memungkinkan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga tetap 6,5% sejak Desember 2008.
       Keenam, yang menggembirakan adalah kestabilan makroekonomi itu juga diikuti oleh pertumbuhan sejumlah indikator bisnis utama yang menegaskan percepatan pemulihan ekonomi.

       Perekonomian Indonesia memang sudah menunjukkan kearah yang lebih baik. Namun masih banyak PR yang harus dikerjakan pemerintah dibidang lainnya, agar Indonesia dapat berdiri kokoh diantara negara-negara lain. Apapun yang terjadi di Indonesia, di negara yang saya cintai ini. Saya akan tetap bangga dengan Indonesia karena Indonesia tidaklah sejelek dan seburuk yang dibayangkan, masih banyak hal-hal yang menarik dan bagus yang dimiliki oleh negara Indonesia.


BAB III



3.1 Kesimpulan

          Sebagai warga Negara Indonesia terutama kaum pemuda-pemudi sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya kita bangga dengan Negara Indonesia karena maju atau tidaknya Indonesia ada ditangan kita. Kita sebagai ujung tombak negara diharuskan untuk menjadikan negara yang lebih baik dimasa yang akan datang. Indonesia tidaklah seburuk yang dibayangkan, banyak sekali hal-hal yang harus dibanggakan oleh Negara ini. Walaupun masih banyak kekurangan dari Negara ini, kita tidak seharusnya menjelek-jelekkannya tapi kita bahu-membahu memperbaiki Negara ini.


Daftar Pustaka